Hukum Bernadzar
Oleh : Asy-Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh-hafizhahullah-
Hukum asal bernadzar adalah ditinggalkan.
Rosulullohﷺ bersabda sesunggunya
nadzar tidak mendatangkan kebaikan, hal tersebut hanya dilakukan oleh orang
yang bakhil. Seperti seorang berkata : “Wahai Robb... Aku tidak akan puasa
sunnah, aku tidak akan sholat sunnah untukMu, tidak pula aku bershodaqoh
sunnah, aku tidak akan haji sunnah kecuali jika engkau berikan kepadaku hakku.
Aku tidak mau berdoa jika engkau tidak memberi apa yang ku inginkan. Ini adalah
perkataan yang salah terhadap Allah. Seperti orang yang sedang tawar menawar. Jangan
begitu, Mintalah kepada Allah keutamaan
dan kemuliaan-Nya. Ketahuilah, Sesungguhnya Dia Maha Hakim dan Maha Mengetahui.
Jika Allah memberimu atau tidak
memberimu, ada hikmah dari hal tersebut.
Adapun sering bernadzar seperti
berkata sebagian manusia untuk berpuasa setahun, berpuasa 2 tahun, akan sholat
ini dan itu, seribu roka’at dst waliyyadzubillah- memberat-beratkan jiwa yang
tidak mungkin dilakukan manusia. Nadzar yang demikian perlu dihapus dengan kafarotul
yamin. Tidak boleh melaksanakan nadzar.
Nadzar seperti itu tidak ada kebaikan. Hendaklah engkau berharap dan takut
kepada Allah. Serta meminta keutamaan dan kemuliaan-Nya
Diterjemahkan oleh Admin.
Categories:
Aqidah