PONDOK PESANTREN ABU BAKR ASH-SHIDDIIQ AL ISLAMI

Pondok Pesantren Abu Bakr Ash-Shiddiiq Al-Islami
---upaya mentarbiyah umat menjadi muslim ta'at---

KEUTAMAAN MEMBACA SURAT AL KAHFI DI HARI JUM'AT


Read More …

KEUTAMAAN HARI JUM'AT


Read More …

HUKUM MEMAKSA SEORANG ANAK PEREMPUAN UNTUK MENIKAH
Oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin Rahimahullah





Tidak boleh bagi seorang ayah memaksa putrinya untuk menikah, tidak pula ia memaksa saudara perempuanya dan siapapun wanita yang dalam tanggung jawabnya tanpa keridhoan mereka.

Jika perempuan tersebut dipaksa menikah maka pernikahannya tidak syah.

Dan tidak halal bagi Pria(suami) untuk masuk/menemuinya untuk berjima’ dalam keadaan si wanita dipaksa,karena pernikahan tersebut tidak syah wajib untuk di faskh/dihapus pernikahan tersebut.

Namun jika ada kesepakatan wajibnya agar si wanita menemui si pria, kemudian dia(wanita) suka dan menerima akaq nikah tersebut maka yang demikian tidak mengapa. Pernikahan tersebut syah atas dasar penerimaan si wanita.



Read More …

AMALAN SUNNAH DI HARI JUM'AT


Read More …

Thullabul Ilmi Yaman, [21.12.16 14:23]
🐽 📛 HARAM BAGI SEORANG MUSLIM UNTUK TURUT SERTA DI DALAM PERAYAAN-PERAYAAN ORANG KAFIR
~~~~~~~~~~~~~~~~~~


🌴 Al-Imam Al-'Allamah Abdul Aziz bin Baaz rohimahullah


       ******


🔖 Pertanyaan :


Sebagian kaum muslimin turut serta bersama orang-orang nashrani dalam perayaan-perayaan mereka, maka apa bimbingan anda tentang hal tersebut ?


🔑 Jawaban :


🚫 Tidak boleh bagi seorang muslim maupun muslimah turut serta bersama kaum Nashrani atau Yahudi atau orang-orang kafir yang lainnya dalam perayaan-perayaan mereka !!!


Bahkan yang wajib adalah meninggalkannya, karena barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut, sementara Rosulullah ﷺ telah memperingatkan kita dari menyerupai mereka dan berakhlak seperti akhlak mereka.


☝🏻️⚠️ Wajib atas seorang mukmin dan mukminah untuk waspada dari hal tersebut !!!


Tidak boleh bagi keduanya untuk memberi bantuan kepada mereka dalam bentuk apapun karena yang demikian itu adalah suatu perayaan yang menyelisihi syari'at !!! [1]


⚠️📛 Juga tidak boleh turut berpartisipasi dalam perayaan tersebut dan tolong-menolong bersama orang-orang yang merayakannya dan tidak boleh pula untuk memberikan bantuan kepada mereka apapun bentuknya walaupun itu berupa teh, kopi atau yang selainnya seperti perabot dapur dan yang semisalnya, karena Allah ﷻ telah berfirman:


{Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.} [QS. Al Maidah: 2]


Maka dari itu berpartisipasi bersama orang-orang kafir dalam perayaan mereka adalah termasuk bentuk dari tindakan saling tolong menolong atas dosa dan permusuhan.


📘( Majmu' fatawa, jilid 6 / hal.508 )


🔃 alih bahasa : Al-Ustadz Abu Abdillah Amr Blora (alumni Darul Hadits Al-Fiyusy)


________________
🐾 catatan kaki :


[1] termasuk sebuah kesalahan besar adalah apa yang sering dilakukan sebagian ormas-ormas Islam semisal Banser NU maupun GP Anshor dimana mereka sering turut serta melakukan perlindungan dan pengawalan dalam acara-acara perayaan natal maupun paskah yang dilakukan oleh kaum nasrani di gereja-gereja, yang demikian itu adalah suatu kesalahan yang fatal, dikarenakan urusan pengamanan kepada masing-masing individu kaum kafir adalah tanggungan dan urusan aparat pemerintahan, adapun melibatkan kaum muslimin secara keumuman baik secara individu maupun kekelompokan untuk turut melakukan penjagaan dalam acara-acara kekufuran mereka dengan penuh sukarela dan rasa cinta kasih serta menampakkan bentuk toleransi dan dukungan kepada mereka maka yang demikian itu adalah sebuah kesesatan.


Wallahu A'lam.


《》《》《》《》


🌴الشيخ عبدالعزيز بن باز رحمه الله🌴


🔖 الســـ🔰ــؤال


🚫 بعض المسلمين يشاركون النصارى في أعيادهم فما توجيهكم ؟


🔖 الجــ🔰ـــواب


🚫 لا يجوز للمسلم ولا المسلمة مشاركة النصارى أو اليهود أو غيرهم من الكفرة في أعيادهم بل يجب ترك ذلك؛ لأن من تشبه بقوم فهو منهم، والرسول عليه الصلاة والسلام حذرنا من مشابهتهم والتخلق بأخلاقهم.


📌 فعلى المؤمن وعلى المؤمنة الحذر من ذلك، ولا تجوز لهما المساعدة في ذلك بأي شيء، لأنها أعياد مخالفة للشرع.


📌 فلا يجوز الاشتراك فيها ولا التعاون مع أهلها ولا مساعدتهم بأي شيء لا بالشاي ولا بالقهوة ولا بغير ذلك كالأواني وغيرها، ولأن الله سبحانه يقول: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ، فالمشاركة مع الكفرة في أعيادهم نوع من التعاون على الإثم والعدوان.


📘(مجموع فتاواه 6/ 508)


•┈┈┈💫💫💫┈┈┈•


📝 Forum : Thullabul Ilmi Yaman
---------------------
® +967771299181
🌐 Bbm : 7BC8BC38
📟 Telegram : @bltiy
http://bit.ly/thullabyaman
📋 [ artikel : II / 326 ]
🗓 Terbit : 21 / 3 / 1438 H
Read More …

SEMUA JAMA'AH ISLAM AL-FIRQOH AN-NAJIYYAH(GOLONGAN SELAMAT)
 KECUALI YANG MELAKUKAN KEKUFURAN  YANG MENGELUARKAN DARI ISLAM
OLEH KOMITE FATWA KERAJAAN SAUDI ARABIA


Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah no. 7122 terhadap sebuah pertanyaan:

Pada zaman ini terdapat banyak jamaah. Semua mengklaim berafiliasi di bawah al-Firqah an-Najiyyah. Kami tidak mengetahui manakah jamaah yang berada di atas al-haq. Kami mengharap kepada Anda agar menunjukkan kepada kami; manakah jamaah yang paling utama dan paling baik sehingga kami bisa mengikuti kebenaran yang ada pada mereka disertai dengan dalil-dalilnya?

Jawaban:

Semua jamah Islam termasuk dalam al-Firqatun Najiyah, kecuali jika ada di antara mereka melakukan kekufuran yang mengeluarkannya dari dasar keimanan. Akan tetapi, perbedaan kekuatan dan kelemahan derajat mereka tergantung pada kedekatan mereka dengan kebenaran dan penerapannya serta pada kesalahan mereka dalam memahami dalil dan penerapannya. Jamaah yang paling banyak mendapat hidayah adalah jamaah yang paling bisa   dalil dan mengamalkannya. Oleh karena itu, kenalilah arah pandangan mereka. 
Bergabunglah bersama mereka yang paling banyak mengikuti kebenaran. Tetapi, janganlah berbuat semena-mena terhadap saudara sesama muslim yang karenanya Anda menolak kebenaran yang mereka lakukan. Ikutilah kebenaran di mana pun ia berada, sekalipun berasal dari orang yang bertentangan denganmu dalam satu dua masalah. 
Kebenaran adalah penuntun orang mukmin. Kekuatan dalil dari Kitabullah dan Sunnah merupakan pemisah antar kebenaran dan kebatilan.

Billahit taufiq.
Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts wal Ifta’
Ketua Umum:
-Abdul Aziz bin Abdullah bin Bazz
Anggota:
-Abdullah bin Hasan Al-Qu’ud
-Abdullah bin Ghadayan
-Abdurrazaq Afifi


transkrip
ﻣﻦ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﻠﺠﻨﺔ ﺍﻟﺪﺍﺋﻤﺔ ‏( ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ ﺍﻷﻭﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻮﻯ ﺭﻗﻢ 7122
ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ ﻋﺪﻳﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ ﻭﺍﻟﺘﻔﺮﻳﻌﺎﺕ ﻭﻛﻞ ﻣﻨﻬﺎ ﻳﺪﻋﻲ ﺍﻻﻧﻀﻮﺍﺀ ﺗﺤﺖ ﺍﻟﻔﺮﻗﺔ ﺍﻟﻨﺎﺟﻴﺔ ﻭﻻ ﻧﺪﺭﻱ ﺃﻳﻬﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﺣﻖ ﻓﻨﺘﺒﻌﻪ ﻭﻧﺮﺟﻮ ﻣﻦ ﺳﻴﺎﺩﺗﻜﻢ ﺍﻥ ﺗﺪﻟﻮﻧﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﻓﻀﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ ﻭﺃﺧﻴﺮﻫﺎ ﻓﻨﺘﺒﻊ ﺍﻟﺤﻖ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻊ ﺇﺑﺮﺍﺯ ﺍﻻﺩﻟﺔ ؟
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ .… ﻭﺑﻌﺪ :
ﻛﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ ﺗﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺮﻗﺔ ﺍﻟﻨﺎﺟﻴﺔ ﺇﻻ ﻣﻦ ﺃﺗﻰ ﻣﻨﻬﻢ ﺑﻤﻜﻔﺮ ﻳﺨﺮﺝ ﻋﻦ ﺃﺻﻞ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ، ﻟﻜﻨﻬﻢ ﺗﺘﻔﺎﻭﺕ ﺩﺭﺟﺎﺗﻬﻢ ﻗﻮﺓ ﻭﺿﻌﻔﺎً ﺑﻘﺪﺭ ﺇﺻﺎﺑﺘﻬﻢ ﻟﻠﺤﻖ ﻭﻋﻤﻠﻬﻢ ﺑﻪ ﻭﺧﻄﺌﻬﻢ ﻓﻲ ﻓﻬﻢ ﺍﻷﺩﻟﺔ ﻭﺍﻟﻌﻤﻞ ، ﻓﺄﻫﺪﺍﻫﻢ ﺃﺳﻌﺪﻫﻢ ﺑﺎﻟﺪﻟﻴﻞ ﻓﻬﻤﺎ ﻟﻠﺤﻖ ﻭﻋﻤﻼ ، ﻓﺄﻋﺮﻑ ﻭﺟﻬﺎﺕ ﻧﻈﺮﻫﻢ ، ﻭﻛﻦ ﻣﻊ ﺃﺗﺒﻌﻬﻢ ﻟﻠﺤﻖ ﻭﺃﻟﺰﻣﻬﻢ ﻟﻪ ، ﻭﻻ ﺗﺒﺨﺲ ﺍﻵﺧﺮﻳﻦ ﺍﺧﻮﺗﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻓﺘﺮﺩ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻣﺎ ﺃﺻﺎﺑﻮﺍ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻖ ﺑﻞ ﺍﺗﺒﻊ ﺍﻟﺤﻖ ﺣﻴﺜﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻭﻟﻮ ﻇﻬﺮ ﻋﻠﻰ ﻟﺴﺎﻥ ﻣﻦ ﻳﺨﺎﻟﻔﻚ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻤﺴﺎﺋﻞ ، ﻓﺎﻟﺤﻖ ﺭﺍﺋﺪ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﻭﻗﻮﺓ ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ ﻫﻲ ﺍﻟﻔﻴﺼﻞ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺍﻟﺒﺎﻃﻞ .
ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﺍﻟﻠﺠﻨﺔ ﺍﻟﺪﺍﺋﻤﺔ ﻟﻠﺒﺤﻮﺙ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﺔ ﻭﺍﻹﻓﺘﺎﺀ
ﻋﻀﻮ / ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻗﻌﻮﺩ
ﻋﻀﻮ / ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻏﺪﻳﺎﻥ
ﻋﻀﻮ / ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺯﺍﻕ ﻋﻔﻴﻔﻲ
ﺍﻟﺮﺋﻴﺲ ﺍﻟﻌﺎﻡ / ﻋﺒﺪﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺑﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺑﺎﺯ

Read More …


MENUNDUKKAN PANDANGAN
Oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al’Utsaimin Rahimahullah




MENUNDUKKAN PANDANGAN adalah mempersingkat pandangan tanpa berlama-lama dalam melihat apa yang tidak halal bagi dirinya.

Dan apabila seorang wanita melihat seorang pria dengan pandangan syahwat atau pun bernikmat-nikmat dalam melihat maka yang demikian adalah harom bagi wanita tersebut. Wajib baginya untuk memalingkan pandangannya tersebut.

alih bahasa @admin ashshiddiiq

Sumber

Nuurun ‘ala Ad-Darb/kaset 277Fatawa al Mar’ah)
Read More …

BERSUMPAH ATAS NAMA ALLAH
Oleh Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan hafizhahulloh

SOAL:

Bagaimana hukum bersumpah dengan nama Allah? Apakah hal ini boleh secara mutlak atau ada syarat-syaratnya?misal dalam keadaan genting berkata wahai Robb aku bersumpah atas namamu angkatlah musibah ini dariku"

JAWAB:

Tidak mengapa bersumpah keadaan genting, bersumpah dengan nama Allah merupakan bagian dari  iman dan ketsiqohan terhadap Allah Azza wa Jalla.

Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda: 

"Sesungguhnya seorang hamba Allah jka bersumpah dengan nama Allah maka akan di kabulkan. Akan tetapi keadaan seorang muslim berusaha memperbaiki dirinya, menegakkan syariat Allah, menegakkan aqidah yang benar sehingga ketika  ketika keadaan yang genting Allah Akan menolongnya.

alih bahasa @admin ashshiddiiq



transkrip
القسم على الله سبحانه وتعالى.


السؤال:ـ ما حُكم الأقسام على الله تعالى هل هو جائزٌ مُطلقا أو لهُ شروط كأن يقول حال الشدة تنزلُ بهِ أقسمتُ عليك يا رب إلا رفعت عني هذه المُصيبة ؟


الجواب:ـ لا بأس بذلك أن يُقسم على ربهِ هذا من باب الإيمان بالله والثقة بالله –عَزَّ وَجَلَّ- والنَّبِيِّ –صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يقول : " إِنْ مِنْ عِبَادِ الله مَنْ لَو أَقْسَمَ عَلَى اللهِ لَأَبَرْه " ولكن الحال أن المُسلم يُصلح حالهُ ويقيم دينهُ وعقيدتهُ حتى إذا وقع في شدة أنقذهُ اللهُ منها 
Read More …


KHOTIB DAN IMAM SHOLAT JUM'AT
oleh Asy-Syaikh Muhammad ibn Sholih al-'Utsaimin Rahimahullah


Soal : 

Apakah disyariatkan dalam sholat Jum’at seorang dikhususkan menjadi khotib dan seorang lagi dikhususkan menjadi imam?


Jawab : 
Mengkhususkan seorang menjadi khotib dan seorang lagi menjadi imam dalam sholat Jum’at atau sholat Ied bukanlah perkara yang disyariatkan. Tidak ada perkara yang demikian dari hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, demikian juga pada zaman sahabat. 
Maka, jika seorang khotib telah selesai berkhutbah, kemudian memimpin shalat jamaa’h bersama kaum muslimin dan membaca surat dalam al-Quran semampu yang telah dia hafalkan.

(Diterjemahkan dari kitab Ijabatus Sail ‘ala Ahammi Al Masail oleh Ustadz Abu ‘Isa Nurwahid)
Sumber: Buletin Da’wah Al Atsary, Semarang Edisi 4/1427H
Read More …

ALLAH MEMBENTANGKAN TANGANNYA UNTUK MEMBERI AMPUN PADA HAMBA


Hadits pagi
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“ SESUNGGUHNYA ALLAH AZZA WA JALLA MEMBENTANGKAN TANGANNYA DI MALAM HARI  UNTUK MEMBERI AMPUN HAMBANYA YANG BERMAKSIAT DI SIANG HARI, DAN MEMBENTANGKAN TANGANNYA DI SIANG HARI UNTUK MEMBERI AMPUN HAMBANYA YANG BERMAKSIAT DI MALAM HARI HINGGA TERBIT MATAHARI DARI BARAT(KIAMAT) ”


SHOHIH MUSLIM/ 2751
Read More …

HUKUM TELANJANG KETIKA WUDHU
OLEH AL IMAM IBN BAAZZ  RAHIMAHULLAH



IMAM BIN BAZZ RAHIMAHULLAH DITANYA:
“APAKAH SYAH WUDHUNYA ORANG YANG TELANJANG SETELAH MANDI? DAN APAKAH MENUTUP AURAT MERUPAKAN SYARAT SYAHNYA WUDHU?”


KEMUDIAN BELIAU MENJAWAB: WUDHUNYA SYAH.
MENUTUP AURAT BUKANLAH YARAT SYAHNYA WUDHU.


FATAWA NUURUN ‘ALA DARB/2206


Read More …

HUKUM MANDI JUM’AT BAGI WANITA
OLEH AL IMAM IBN BAAZZ RAHIMAHULLAH


SOAL:

APA HUKUM MANDI JUM’AT BAGI WANITA YANG TIDAK PERGI KE MASJID, TAPI MEREKA SHOLAT DI RUMAH MEREKA?


JAWAB:

"TIDAK WAJIB BAGI WANITA UNTUK MANDI JUM’AT. KEWAJIBAN MANDI ADALAH BAGI YANG MENDATANGI SHOLAT JUM’AT SEPERTI SABDA NABI SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WA SALLAM 
“JIKA SALAH SATU DARI KALIAN MENDATANGI SHOLAT JUM’AT MAKA MANDILAH".

ADAPUN MEREKA PARA WANITA JIKA HENDAK SHOLAT(ZHUHUR DI HARI JUM’AT) WAJIB BAGI MEREKA BERWUDHU DAN TIDAK WAJIB MANDI, MANDI TERSEBUT HANYA WAJIB BAGI PRIA”


NUUURUN ‘ALA AD-DARB/16269

alih bahasa: @admin ashshiddiiq


Read More …

HUKUM MEMBERIKAN UCAPAN SELAMAT ATAS HARI RAYA / PERAYAAN ORANG ORANG KAFIR
oleh IBNUL QOYYIM RAHIMAHULLAH





Read More …

ORANG YANG KURANG AKHLAK DAN BERBUAT MAKSIAT TIDAK DIKELUARKAN DARI LINGKARAN AHLUS SUNNAH
oleh ASY-sYAIKH ROBI' HAFIZHAHULLAH


Pertanyaan:

Apakah kekurangan akhlak dan terjatuh pada sebagian maksiat mengeluarkan seserang dari lingkaran sunnah?

Jawab:

Syaikh Robi bin Hadi al Madkholy hafidzahullah berkata:
Barangsiapa yang merealisasikan i'tiqod  ahlussunnah dan berjalan diatas manhaj mereka dlm berloyalitas dan berlepas diri, sedangkan pada dirinya ada kekurangan dari akhlak maka hal tersebut tidak mengeluarkan orang tersebut daerah ahlussunnah kepada daerah bid'ah, dan kami tidak pernah mengetahui ahlussunnah mentabdi' seseorang dengan sebab kurang akhlaknya,sampaipun seandainya ada seorang ahlussunnah terjatuh pada sebagian maksiat, tidaklah mengeluarkan dia dari daerah sunnah dengan sebab hal tersebut.

sumber
https://goo.gl/3P66Bx
Read More …

BID'AH PERAYAAN MAULID NABI
oleh Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Utsman Adz-Dzamari hafizhahullah


 Pertanyaan :

Apa hukum perayaan maulid nabi ?

 Jawaban :

yang demikian itu telah diketahui oleh semua ulama bahwasanya itu adalah suatu kebid'ahan, dikarenakan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

 "barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalan tersebut tertolak "

dan beliau bersabda :

 "barangsiapa yang mengada-adakan suatu amalan dalam perkara agama kami ini yang tidak termasuk darinya maka amalan tersebut tertolak"

dan maknanya adalah barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang mana syariat tidak datang dengannya, tidak di Al-Qur'an, tidak pula di As-Sunnah tidak pula dilakukan oleh para sahabat maka amalan tersebut dikembalikan kepada pelakukanya (tertolak) !

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tidaklah melakukan perayaan tersebut bagi diri beliau sendiri dan Abu Bakar pun tidak melakukannya, tidak pula Umar tidak pula Utsman tidak pula Ali tidak pula para sahabat tidak juga Hasan dan Husein tidak juga keluarga nabi. 

perayaan tersebut muncul di abad keempat dari tahun hijriah yakni sekitar 400 tahun pasca wafatnya Nabi shalallahu alaihi wasallam, adalah kelompok sekte Ubaidiyyun (Syi'ah) mereka mengambil amalan tersebut dari kaum nasrani (perayaan natal).

maka yang demikian itu merupakan bid'ah yang telah dikenal, seandainya yang demikian itu adalah baik tentulah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melakukannya bagi diri beliau sendiri, dan jikalau yang demikian itu adalah amalan yang disyariatkan tentulah Abu Bakar akan melakukannya untuk Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dikarenakan mereka (para sahabat) kecintaan mereka kepada rasulullah shalallahu alaihi wasallam adalah lebih besar dibanding kecintaan kita kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, dan kalau saja yang demikian itu merupakan perkara yang disyariatkan tentulah Umar melakukannya atau Utsman atau Ali atau mayoritas sahabat -radiallahu anhum- atau para keluarga nabi, dan mereka tidak melakukannya.
Maka yang demikian menunjukkan bahwa amalan tersebut tidaklah disyariatkan.

  transkrip

 السؤال :

ماحكم الإحتفال بالمولد النبوي ؟

 الجواب :

هذا معروف عند جميع العلماء أنّه بدعة ؛ لأنّ الرسول صلى الله عليه وسلم يقول « من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو ردّ » ويقول « من أحدث في أمرنا هذا ماليس منه فهو ردّ »

والمعنى من عمل عملاً ما جاء به الشرع لا في القرآن ولا في السّنّة ولا فعله الصّحابة ؛ فهو مردود على صاحبه.

فالإحتفال لم يفعله الرسول صلى الله عليه وسلم لنفسه ،
 ولم يفعله أبو بكر ولا عمر ولا عثمان ولا علي ولا الصّحابة ولا الحسن ولا الحسين ، ولا آل البيت ؛

 جاء هذا الإحتفال في القرن الرابع الهجري بعد مايُقارب أربع مئة سنة من موت النبي -صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّم- أخذه العبيديون من النّصارى ! 

فهذا بدعة معروفة ؛ لو كان خيراً لفعله الرسول صلى الله عليه وسلم لنفسه ولو كان مشروعاً لفعله أبو بكر لرسول الله صلى الله عليه وسلم لأنّهم كانوا يحبون الرسول أكثر من حبنا للرسول -صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّم- ولو كان مشروعاً لفعله عمر أو لفعله عثمان أو لفعله علي أو لفعله كثير من الصحابة -رَضِيَ الله عَنْهُمْ- أو لفعله آل البيت ؛ وهذا لم يفعلوه دلّ على أنّه ليس بمشروع .

Sumber 
 http://olamayemen.com/Dars-9326


Read More …

KEMENANGAN SEJATI


Read More …