PONDOK PESANTREN ABU BAKR ASH-SHIDDIIQ AL ISLAMI

Pondok Pesantren Abu Bakr Ash-Shiddiiq Al-Islami
---upaya mentarbiyah umat menjadi muslim ta'at---

MENEBAR RUMOR JELEK DI TENGAH KAUM MUSLIMIN

Asy-Syaikh Al-'Allamah Profesor Doktor Sholih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah


Pertanyaan :


Berita yang sebatas rumor (belum jelas, hanya berkembang dari mulut ke mulut) urusannya sangatlah berbahaya.


Sebagian manusia ada yang berjalan mengikuti arus di belakang pemberitaan-pemberitaan rumor tersebut dan dia turut serta menyebarkan pemberitaan-pemberitaan rumor secara “COPAS” (copy paste mentah-mentah) di website-website, di forum-forum internet dan di majlis-majlis umum dalam keadaan dia tidak mempedulikan dampak akibatnya (apakah berita itu benar ataukah tidak,pent).


Maka -wahai Syaikh- berilah kepada kami penjelasan akan bahayanya tindakan menebar suatu pemberitaan-pemberitaan rumor dalam pandangan syariat Islamiyah ?

Jawaban :


Bismillahir Rahmaanir Rahiim, Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, wa shallallahu wa sallam ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘ala ahlihi wa ashaahbihi ajma‘iin. Amma ba’du:

️ Sesungguhnya wajib bagi setiap muslim untuk menjaga lisannya dari ucapan yang tidak ada maslahat (kebaikan) padanya !! Atau ucapan yang mengandung mudarat (keburukan), baik kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain.


Dan termasuk dari perkara yang tidak bermanfaat adalah tindakan menebar pemberitaan-pemberitaan yang sifatnya adalah suatu rumor belaka.


Sama saja apakah pemberitaan tersebut menyangkut individu tertentu ataupun menyangkut orang banyak.


Karena sesungguhnya yang wajib bagi setiap muslim itu adalah meneliti / memastikan terlebih dahulu (pemberitaan yang bersifat rumor) dan hendaklah dia tidak menceritakan / memberitakan kecuali dalam keadaan darurat (penting untuk disampaikan).


Allah telah berfirman :


{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ} [الحجرات : 6]


Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu pemberitaan, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum di atas ketidaktahuan yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
(QS. Al-Hujuraat:6)


Maka hendaknya seorang muslim itu, bila sampai kepadanya sesuatu yang jelek tentang saudaranya hendaklah ia sembunyikan berita itu serta tidak ia sebarkan,


WALAUPUN BERITA TERSEBUT BENAR ADANYA !


Walaupun apa yang dinukil dari saudaranya itu adalah berita yang benar,  dan padanya terdapat dampak yang buruk terhadap saudaranya, maka hendaknya dia sembunyikan berita itu dan ia berikan nasehat secara pribadi antara dirinya dan dia, dan janganlah dia sebarkan berita-berita buruk itu walaupun berita tersebut benar terjadi.


Karena hal itu termasuk dari perbuatan ghibah, dan Allah telah berfirman:


{وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ} [الحجرات:12]


Dan janganlah kalian menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kalian yang sudi memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Hujaraat:12)


Dan Rasulullah telah menjelaskan apa yang dimaksud dengan ghibah, yaitu :

engkau menyebutkan tentang saudaramu dengan suatu perkara yang tidak dia sukai.” Beliau ditanya: Bagaimana jika yang disebutkan itu sesuai dengan kenyataan ?


Maka Nabi menjawab:
Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah menggunjingnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah berbuat kedustaan atasnya.”
[HR.Muslim no. 2589, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu]


ENGKAU AKAN MENDAPATKAN DOSA PADA SEMUA KEADAAN !!


SAMA SAJA APAKAH BERITA ITU BENAR SESUAI YANG ENGKAU KATAKAN ATAU TIDAK !!

Karena sesungguhnya, engkau tidak terlepas dari dua kemungkinan :

1. GHIBAH

2. ATAU DUSTA


DAN KEDUANYA ADALAH PERBUATAN DOSA !

Ini terkait dengan berita yang menyangkut individu perorangan tertentu, dan begitu juga berita yang menyangkut masyarakat umum, baik yang terkait dengan rasa aman mereka atau yang mengusik rasa aman mereka.


Maka bagi setiap muslim untuk menyembunyikan apa yang terjadi dari berita-berita yang belum jelas dan janganlah dia membuat takut manusia dengannya serta menyebar luaskan berita-berita tersebut di tengah-tengah manusia.


 KARENA INI ADALAH METODENYA ORANG-ORANG MUNAFIK !!


Mereka suka mencari-cari berita yang belum jelas, lalu kemudian disebarkan di tengah-tengah kaum muslimin untuk membuat kaum muslimin merasa cemas dan takut.


Allah berfirman:


{لَوْ خَرَجُوا فِيكُم مَّا زَادُوكُمْ إِلَّا خَبَالًا وَلَأَوْضَعُوا خِلَالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ} [التوبة : 47]


Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.”
(QS. Al-Anfaal : 47)


Allah juga mengatakan :


{إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [النور : 19]


Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
(QS. An-Nuur : 19)

INI ADALAH ANCAMAN YANG SANGAT KERAS (dari Allah ) !!!


Maka seorang muslim itu tidaklah pantas untuk menyebarkan berita-berita yang belum jelas keabsahannya dan berita-berita buruk untuk membuat takut kaum muslimin.


Karena apabila didapati dari berita-berita tersebut atau dari kejadian yang menimpa kaum muslimin terkandung padanya sesuatu yang berbahaya butuh untuk ditanggulangi, maka bukanlah caranya dengan menyebarkan berita itu di tengah-tengah manusia yang mana mereka itu tidaklah memiliki solusi terhadap permasalahan tersebut !!


Seharusnya hal tersebut dikembalikan kepada waliyyul amri (para penguasa dan ulama,-pent), agar mereka bisa mencari solusinya dan menanggulangi dampak buruknya.


Allah telah berfirman :


{وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا} [النساء : 83]


Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).”
(QS. An-Nisaa : 83)


Maka pada setiap keadaan seorang muslim, hendaknya untuk selalu menjaga lisannya, dan janganlah dia berbicara dari berita yang belum jelas, berita yang menunjukkan keburukan, kehinaan (yang menimpa sebagian kaum muslimin,pent), hendaknya selalu dia mengedepankan sifat “Shamt” (diam / santun) dan “Sitr” (menutupi kekurangan saudaranya), dan hendaknya dia selalu mendoakan kebaikan bagi Islam dan kaum muslimin serta keadaan kaum muslimin.


Seperti inilah seharusnya seorang muslim.


 sumber : http://www.alfawzan.af.org.sa/node/13593


Categories: , ,