PONDOK PESANTREN ABU BAKR ASH-SHIDDIIQ AL ISLAMI

Pondok Pesantren Abu Bakr Ash-Shiddiiq Al-Islami
---upaya mentarbiyah umat menjadi muslim ta'at---

loyalitas dan berlepas diri
(CINTA DAN BENCI KARENA ALLOH)
oleh asy-syaikh robi' bin hadi al-madhkholy hafizhahullah




SOAL:

Apakah diperbolehkan loyalitas(cinta) dan berlepas diri(benci) atas dasar pribadi/orang  tertentu?


JAWAB:

Keadaan seperti ini termasuk dalam ghuluw (berlebih-lebihan dalam beragama) yang diperangi oleh Allah  Tabaaraka wa Ta'ala 

Allah berfirman dalam kitab-Nya yang artinya ((Wahai ahlul kitab janganlah kalian ghuluw dalam agama kalian dan janganlah kalian berkata atas Allah kecuali kebenaran. Sesungguhnya Isa Bin Maryam itu adalah utusan Allah))

Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
''Janganlah kalian mengangkatku sebagaimana orang-orang Nasrani mengangkat Isa Bin Maryam. Maka aku ini hanyalah hamba. Maka  katakanlah hamba Allah dan rosul-Nya''.

Maka  ghuluw tidak boleh sekalipun pada  Rasululloh صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . Maka bagaimana pada pribadi/orang tertentu yang ada di akhir zaman, miskin(penuh cacat dan kekurangan_Pent). Maka bagaimana kalau mereka itu adalah para ahlul bid'ah yang sesat, kemudian engkau berloyalitas padanya, bermusuhan atas dasar dirinya dan ghuluw terhadapnya serta mensucikannya? Yang seperti ini tidak diperbolehkan.

Loyalitas itu karena Allah, benci juga karena Allah, Sekalipun terhadap para nabi! Kita mencintai para nabi karena Allah. Demikian pula terhadap orang-orang sholih. Kita mencintai mereka karena Allah, sedangkan terhadap orang orang kafir dan ahlul bid'ah kita membenci mereka karena Allah  'Azza Wa Jalla.

Loyalitas itu lillah(karena Allah), mencintai fillah (karena Allah) dan membenci juga fillah. Apabila cinta dan benci didasari oleh selain  Allah, maka pada hakikatnya dia berada di atas jalan syaithon dan bukan dari Allah sama sekali.

(dari kaset berjudul: Ahlus sunnah dan ciri-cirinya)

alih bahasa @admin ashshiddiiq

Sumber:
https://goo.gl/3P66Bx

Categories: , ,