Keutamaan Mempelajari
Ilmu Syar’i(Ilmu agama)
PERTANYAAN
Apa keutamaan
mempelajari ilmu syar’i? Apakah ilmu itu diambil dari kaset, buku dan referensi
ataukah ilmu diambil dari para ulama?
JAWABAN
Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: “Keutamaan menuntut ilmu syar’i itu seperti keutamaan
bulan dibanding bintang-bintang. ”
Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: “Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya pada
para penuntut ilmu, karena ridho dengan apa yang dikerjakan para penuntut ilmu(belajar).
Barang siapa menempuh
jalan untuk menuntut ilmu syar’i maka Allah mudahkan jalan baginya menuju
surga. ”
Menuntut ilmu memiliki
keutamaan bahkan merupakan seutama-utama amalan. Dengan belajar ilmu syar’i maka akan tegak agama
seorang muslim. Seorang menjadi tahu
hukum-hukum yang ada pada agamanya, mengetahui
halal dan haram, dan mengetahui hukum-hukum
syar’i yang dibutuhkan dirinya sendiri dan orang
lain.
Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: “sebaik-baik dari kalian adalah yang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya. Demikian pula sunnah Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , memahami al Quran dan as Sunnah tidak akan bisa kecuali dengan bimbingan
ulama langsung, atau belajar di sekolah-sekolah, mahad-mahad, kuliah- kuliah dan
mendengar dari para guru serta halaqoh
dzikir atau majelis ilmu yang diajar langsung oleh para ulama di masjid-masjid.
Adapun mengambil ilmu dengan mengandalkan kitab atau
mengambil ilmu dari orang yang dianggap berilmu tetapi dia tidak belajar dari
siapapun yang terpercaya maka ini tidak boleh dan merupakan kesesatan.
Tidak boleh bagi seorang muslim utuk mengambil cara
seperti ini dalam mendapatkan ilmu karena
dirinya sesat dan orang lain. Memberi fatwa dan mengajari manusia di atas
kebodohan.
نص السؤال:
ما فضل تعلم العلم
الشرعي؟ وهل يؤخذ العلم الشرعي من الأشرطة والكتب والمراجع أم من
العلماء ؟
الجواب:
« وَفَضْلُ
الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ» قال صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
« إِنَّ الْمَلائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا
بِمَا يَصْنَعُ». قال صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فطلب العلم من أفضل بل
هو من أفضل الأعمال، لأنه يقوم به دين المسلم، يعرف أحكام دينه،
يعرف الحلال
والحرام، يعرف الأحكام الشرعية التي هو وغيره بحاجة إليها .
« خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» قال صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وكذلك
السُّنة، سُّنة الرَسُول
والتفقه في الكتاب والسُّنة، وهذا لا يكون إلا على أيدي العلماء بالحضور
بين أيديهم، إما بالدراسة النظامية في المدارس والمعاهد والكليات وسماع المقررات
من المدرسين، وإما أن يكون بحضور حلقات الذكر في المساجد على العلماء الذين يجلسون
لتعليم الناس، أما الأخذ من الكتب والاعتماد على الكتب أو على المتعالمين الذين لم
يأخذوا العلم عن أحدٍ ثقة فهذا لا يجوز وهذا ضلال، ولا يجوز للمسلم أن يسلك هذا
المسلك لأنه يُضل نفسه ويُضل غيره لمن يفتيهم ويُعلمهم وهو جاهل
Categories:
akhlak